Lia Candrasari memiliki banyak predikat. Sebagai pengusaha, dia sukses menekuni bidang tambang yang didominasi kaum pria. Dalam dunia hiburan dan gaya hidup, namanya masyhur sebagai aktris, model dan finalis Wajah Femina tahun 2000. Kesibukannya dalam berkarir tidak menyurutkan semangat berbagi dalam hal kemanusiaan, berbangsa dan pelestarian budaya sehingga label filantrop dan nasionalis kerap melekat padanya.
Bagi pecinta mode, nama Lia Candrasari tidak asing bukan hanya dari wajahnya yang kerap menghiasi sampul majalah, tetapi juga karena koleksi modenya. Beragam sepatu, tas dan pakaian desainer ternama baik dari dalam maupun luar negeri sukses terkompilasi dalam kepemilikannya. Kegemarannya akan Louis Vuitton mengantarnya membuat sebuah museum temporer yang memajang seluruh koleksi rumah mode legendaris asal Prancis tersebut. Salah satu trunk-nya juga dipajang dalam perhelatan Louis Vuitton Time Capsule yang sangat eksklusif.
Di tahun 2020 ini, Lia Candrasari memberanikan diri untuk membuat label mode dengan namanya sendiri. Sebagai inspirasi, dia mengambil tema perjalanan yang dilakukan pada beberapa tempat di Nusantara. Koleksi demi koleksinya dirilis secara berseri layaknya sebuah tahapan dan perjalanan.
Sebagai langkah awal, Lia Candrasari merilis koleksi hijab scarf dan prayer’s robe –atau jilbab dan mukena– sebagai lambang pendalaman spiritualitas dari religinya. Lia sendiri memutuskan untuk berjilbab tahun lalu. Koleksi perdana ini terinspirasi dari Malang, sebuah kota di Jawa Timur yang merupakan tempatnya bertumbuh. Bagi Lia Candrasari, kota Malang menyimpan pengalaman, kenangan dan kesan yang membentuk dirinya seperti saat ini.
Bekerjasama dengan The Bespoke Fashion Consultant, Lia Candrasari mengeluarkan 3 varian warna jilbab dan mukena yang seluruhnya terbuat dari kain TenCel™ yang ramah lingkungan. Penggunaan bahan ini tentu membuat Lia Candrasari sebagai tokoh yang mendukung sustainable fashion atau mode berkesinambungan. Di samping itu, bahan TenCel™ juga memiliki karakteristik yang sejuk, ringan dan nyaman karena terbuat dari bahan organik yang biodegradable.
Proyek ini juga melibatkan ilustrator Bernadet Putri yang mendesain gambar peta antik dalam kadiah mode dengan unsur edgy. Dapat dikatakan, koleksi ini menjadi angin segar di tengah seragamnya berbagai merek hijab yang sudah ada.